Jumat, 10 Februari 2012

Perhimpunan Indonesia

Tujuan Perhimpunan Indonesia :
Tujuan Perhimpunan Indonesia untuk mencapai indonesia yang merdeka sepenuhnya. 
Sejarah Perhimpunan Indonesia :
  1. Perhimpunan Indonesia didirikan oleh  Gunawan Mangunkusumo, Mohammad Hatta, Iwa Kusuma Sumatri, Sastro Mulyono, Sartono, Ali Sastro Amijoyo, Abdul Majid, Joyodiningrat, dan Nazir Datuk Pamuncak pada tahun 1908.
  2. Pada tahun 1913 Trjipto Mangoenkoesoema dan Ki Hajar Dewantara masuk, Indische Vereeniging mulai memasuki dunia politik. Saat itu Indische Vereeniging  mengeluarkan buletin yang dinamakan Hindia Poetera. 
  3. Pada September 1922, saat pergantian ketua antara Dr. Soetomo dan Herman Kartawisastra organisasi ini berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging.
  4. Anggota Indonesische memutuskan untuk menerbitkan majalah Hindia Poetra dengan Mohammad Hatta sebagai penulisnya.  Hindia Poetera menjadi sarana untuk menyebarkan ide-ide antikolonial.
  5. Saat Iwa Koesoemasoemantri menjadi ketua pada 1923, Indonesische mulai menyebarkan ide non-kooperasi yang mempunyai arti berjuang demi kemerdekaan tanpa bekerjasama dengan Belanda. 
  6. Tahun 1924, saat M. Nazir Datuk Pamoentjak menjadi ketua, nama majalah Hindia Poetra berubah menjadi Indonesia Merdeka.
  7. Lalu Indonesische Vereeniging berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia pada tahun 1924.
Bentuk Perjuangan Perhimpunan Indonesia
  1. Dengan dikeluarkannya majalah Hindia Poetra yang menjadi sarana untuk menyebarkan ide-ide antikolonial dan ide non-kooperasi.
  2. Dalam pengantar  majalah Indonesia Merdeka dikemukakan kesamaan antara penjajahan Indonesia oleh Belanda dan pendudukan Belanda oleh bangsa Spanyol. Orang Indonesia sekarang juga tidak lagi bersedia menyebut negaranya Hindia Belanda seperti halnya orang Belanda yang tidak mau menyebut Nederland-Spanyol.
  3. Dalam salah satu edisi Indonesia Merdeka, muncul sebuah tulisan yang dikenal dengan "Manifesto 1925". Isinya menyangkut ketegasan sikap.
  4. Ikut serta dalam kongres Liga Demokrasi Perdamaian Internasional yang menentang penindasan dari penjajahan pada tahun 1926 di Paris, dalam kongres itu Mohammad Hatta dengan tegas menyatakan tuntutan akan kemerdekaan Indonesia.
  5. Mengikuti Kongres I Liga Penentang Imperialisme dan Penindasan Kolonial di Berlin pada tahun 1927, Perhimpunan Indonesia mengirimkan Mohammad Hatta, Nasir Pamuncak, Batot, dan Achmad Subardjo.
  6. Rapat umum bulan Januari 1923, Iwa Koesoemasoemantri memberi penjelasan bahwa organisasi Indonesische Vereeniging mempunyai tiga asas pokok, yaitu:
    a. Indonesia ingin menentukan nasib sendiri,
    b. agar dapat menentukan nasib sendiri, bangsa Indonesia harus mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri, dan
                         c. dengan tujuan melawan Belanda bangsa Indonesia harus bersatu.
Tokoh-Tokoh Perhimpunan Indonesia  
Tokoh-tokoh organisasi Perhimpunan Indonesia :
     Mohhamad Hatta, Iwa Koesoemasoemantri, Ki Hajar Dewantara, Dr. Soetomo.dll

   Nama Perhimpunan Indonesia berubah-ubah karena untuk lebih menunjukan semangat nasionalisme dan karena PI(Perhimpunan Indonesia) ingin melawan Belanda, sehingga PI merasa seharusnya tidak menggunakan nama Belanda tapi Indonesia, sehingga PI mengubah namanya dari indische vereeniging menjadi indonesisce vereeniging. Lalu diubah lagi menjadi nama Indonesia yaitu Perhimpunan Indonesia.

 
 
 
 

1 komentar: